Eksplorasi Lautan Bali: Kapal Riset OceanX Siap Mengeksplorasi Keajaiban Bawah Laut!

Eksplorasi Lautan Bali: Kapal Riset OceanX Siap Mengeksplorasi Keajaiban Bawah Laut!

Kapal riset OceanX bekerja sama dengan Kemenko Marves dan BRIN telah tiba di Pelabuhan Benoa, Bali untuk memulai misi penelitian kelautan. Kapal tersebut akan berlabuh di Benoa hingga 25 Juli untuk melakukan survei kelautan,” ujar General Manager Pelindo Benoa, Anak Agung Gde Agung Mataram di Denpasar, Senin kemarin. Kapal dengan panjang 87 meter dan mampu menampung hingga 72 orang kru telah berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, sebelum akhirnya berlabuh di Dermaga Timur Pelabuhan Benoa sekitar pukul 09.45 Wita.

Pemerintah Indonesia melalui Kemenko Marves dan BRIN telah bekerja sama dengan organisasi nonprofit OceanX untuk mengirimkan kapal riset canggih, OceanXplorer, dalam misi ekspedisi guna meneliti potensi kelautan Indonesia. Misi penelitian ini akan fokus pada keanekaragaman hayati laut, potensi karbon, asesment stok ikan, dan pemetaan gempa zona megathrust untuk meningkatkan pemahaman terhadap gempa bumi dan tsunami.

Dengan eksplorasi ini diharapkan keanekaragaman hayati yang masih belum terpetakan, khususnya di laut dalam, dapat dipetakan dengan lebih baik. Saat ini, baru 19 persen lautan Indonesia yang telah terpetakan, padahal Indonesia memiliki garis pantai yang panjang mencapai 108 ribu kilometer dan lebih dari 70 persen wilayahnya adalah perairan.

Menteri Koordinator Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, telah meluncurkan misi ekspedisi kapal riset ini pada 15 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Tim peneliti Indonesia terdiri dari perwakilan BRIN, universitas, dan organisasi konservasi. Selain itu, misi ini juga melibatkan berbagai instansi seperti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Pushidrosal, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertahanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta BMKG.

Misi eksplorasi kelautan dimulai pada 8 Mei 2024 dari Pulau Sambu, Kepulauan Riau, dan akan melanjutkan perjalanan ke Banda Aceh, Teluk Bayur di Padang, Tanjung Priok Jakarta, Pelabuhan Benoa Denpasar Bali, Labuan Bajo NTT, dan berakhir di Bitung, Sulawesi Utara pada 25 Agustus 2024.

Dengan adanya misi ini, diharapkan pemetaan potensi kelautan Indonesia dapat ditingkatkan dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan kelautan di tanah air. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi keberlanjutan sumber daya kelautan Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *