Antusiasme begitu terasa ketika Kerry Xu, yang melakukan debutnya di Olimpiade sebagai bagian dari tim ganda putri Amerika Serikat, langkah ke lapangan dalam ajang Olimpiade Paris. “Dengan musik dan semua kegembiraannya, hampir saja air mata mengalir,” kenangnya, menggambarkan momen ketika impian Olimpiadenya menjadi nyata bersama pasangan sekaligus saudara kembarnya, Annie Xu. Kerry dan Annie, keduanya berusia 24 tahun, tak pernah terpisahkan sejak awal mulai bermain bulu tangkis pada usia delapan tahun. Duet mereka telah meraih sejumlah gelar nasional di AS dan penampilan yang mengesankan di panggung internasional. “Kami selalu seirama,” kata Annie, menyoroti sinergi unik mereka di lapangan. “Baik saat kami gembira maupun gugup, kami saling memberikan energi.”
Olimpiade Paris juga diikuti oleh duo saudara kandung lainnya di nomor ganda bulu tangkis, termasuk Toma Junior Popov dari Prancis dan adik laki-lakinya, Christo Popov. Bertanding di Porte de La Chapelle Arena, Popov bersaudara tampil dengan postur tinggi dan kuat dari Toma Junior yang melengkapi gerakan cekatan tangan kiri Christo. Mereka menunjukkan ikatan persaudaraan yang erat dan cinta yang sama terhadap olahraga tersebut. Popov bersaudara tidak hanya berkompetisi di nomor ganda, tetapi juga di nomor tunggal. Toma Junior adalah satu-satunya wakil Prancis di nomor tunggal putra.
“Bermain ganda dengan saudara saya adalah pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Christo, menekankan dinamika unik dari kemitraan mereka. Dalam pertandingan terakhir fase grup mereka pada Selasa (30/7), Xu bersaudara berhadapan dengan Gabriela dan Stefani Stoeva dari Bulgaria, duo saudara kandung lainnya di nomor ganda putri yang dikenal memiliki koneksi kuat di lapangan. Meskipun memiliki hubungan yang erat, Stefani mengakui bahwa mereka terkadang mengalami perselisihan, bahkan saat bertanding. Namun, mereka selalu berhasil kembali berhubungan dan fokus pada tujuan bersama.
Gabriela menceritakan perjalanan tak terduga untuk terjun ke dunia bulu tangkis, yang dimulai setelah awalnya menolak mencoba olahraga tersebut. “Saya dulu seorang penari,” katanya sambil tertawa, mengenang hari ketika dirinya dan ibunya menjemput Stefani dari latihan bulu tangkis. Pada saat itu, pelatih bertanya apakah dia ingin mencoba bulu tangkis juga, yang dengan tegas ditolaknya. “Dan lihatlah di mana saya berada hari ini. Peristiwa itu terjadi 23 tahun yang lalu. Jadi, jangan pernah berkata tidak.”
Pertandingan antara Xu bersaudara dan duo Stoeva berakhir dengan kemenangan bagi duo Bulgaria tersebut dengan skor 21-18, 21-12, yang memastikan tempat mereka di babak gugur. Merenungkan kembali pengalaman itu, Annie Xu mengomentari perasaan unik saat bermain melawan saudara kandung lainnya. “Kami melihat satu sama lain seperti dua kacang dalam satu polong. Kami merasakan dinamika persaudaraan yang sama di lapangan. Mereka seperti mengingatkan kami pada persaudaraan kami sendiri,” ungkapnya.