PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) mengambil pendekatan unik dalam penetapan harga eceran tertinggi beras (HET) belakangan ini. Perusahaan mengklaim bahwa kebijakan tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap mereka karena fokus mereka pada varietas padi khusus dan sehat. Hasilnya, mereka yakin penjualan mereka akan tumbuh sebesar 10% menjadi Rp87 miliar pada tahun 2024, dibandingkan Rp79 miliar pada tahun lalu, dengan laba bersih meningkat sebesar 618% menjadi Rp2.6 miliar dari Rp362 juta.
Di wilayah Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Kepri, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung, HET beras medium ditetapkan Rp13.100 per kg, sedangkan beras premium dihargai Rp15.400 per kg. Untuk Bali dan Nusa Tenggara Barat, HET beras medium sebesar Rp12.500 per kg, sedangkan beras premium dihargai Rp14.900 per kg.
Peningkatan permintaan beras spesial pasca-Covid-19 disebabkan oleh pulihnya sektor hotel-restoran-kafe (horeka) dan meningkatnya kesadaran konsumen yang sadar akan kesehatan. Pergeseran perilaku konsumen ini telah menciptakan lingkungan pasar yang menguntungkan bagi PT Wahana Inti Makmur Tbk untuk memanfaatkan produk beras khusus dan sehat mereka. Posisi strategis perusahaan di segmen pasar khusus ini telah melindungi mereka dari dampak kebijakan HET baru-baru ini, sehingga memungkinkan mereka memproyeksikan pertumbuhan penjualan dan keuntungan yang signifikan di tahun-tahun mendatang.
Dengan berfokus pada produk-produk unik ini, CEO telah memposisikan NASI sebagai pemimpin pasar, membedakan mereka dari pesaing dan mengisolasi mereka dari dampak perubahan peraturan. Visi strategis ini sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan, terbukti dengan proyeksi angka penjualan dan laba di tahun-tahun mendatang.
Selain CEO tim pemasaran dan penjualan NASI juga memainkan peran penting dalam memanfaatkan peningkatan permintaan beras spesial. Dengan mempromosikan produk mereka secara efektif kepada konsumen yang sadar kesehatan dan menargetkan sektor horeka, tim telah mampu mendorong pertumbuhan penjualan dan memperluas pangsa pasar. Upaya mereka untuk mengedukasi konsumen tentang manfaat beras spesial dan sehat telah diterima oleh masyarakat, sehingga semakin memperkuat posisi NASI sebagai pilihan utama di pasar.
Meskipun prospek NASI positif, terdapat potensi tantangan yang mungkin dihadapi perusahaan di masa depan. Salah satu tantangan tersebut adalah perubahan regulasi yang dapat menimbulkan kebijakan baru yang dapat berdampak pada harga dan distribusi produk beras. Selain itu, meningkatnya persaingan dari pemain lain di pasar dapat menimbulkan ancaman terhadap posisi pasar NASI. Untuk memitigasi risiko-risiko ini, NASI perlu terus berinovasi dan membedakan produk-produknya, serta tetap tangkas dalam merespons perubahan dinamika pasar.
Pendekatan PT Wahana Inti Makmur Tbk terhadap kebijakan HET baru-baru ini mencerminkan fokus strategis mereka pada produk beras khusus dan sehat. Dengan memanfaatkan peningkatan permintaan terhadap produk-produk ini pasca-Covid-19, perusahaan telah memposisikan dirinya untuk pertumbuhan penjualan dan laba yang signifikan di tahun-tahun mendatang. Dengan kepemimpinan yang kuat dan tim yang berdedikasi, NASI diperlengkapi dengan baik untuk menavigasi potensi tantangan dan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar.