Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen/IHK pada bulan Januari 2025 sebesar 1,94% dari bulan sebelumnya, dan ini merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa dari tren data bulan Januari 2021 hingga 2024, inflasi kelompok tersebut selalu lebih rendah dibandingkan inflasi di bulan Desember. Namun, pada bulan Januari 2025, tingkat inflasi kelompok ini justru lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Desember 2024 yang hanya sebesar 1,33%. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi, seperti cabai merah sebesar 0,19%, cabai rawit 0,17%, ikan segar 0,03%, dan minyak goreng 0,03%.
Amalia menyatakan bahwa kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau juga menjadi kontributor inflasi yang paling dominan dibandingkan dengan 11 kelompok pengeluaran lainnya. Bahkan, komoditas cabai rawit mencatatkan inflasi hingga 65,84% dari bulan sebelumnya, sementara cabai merah mengalami inflasi hingga 61,67%. Kenaikan inflasi ini dipengaruhi oleh ketersediaan stok dan produksi komoditas tersebut, yang bergantung pada kondisi cuaca di lokasi produsen.
Menurut Amalia, curah hujan yang tinggi pada bulan Januari 2025 mempengaruhi jumlah panen tanaman hortikultura, terutama cabai rawit dan cabai merah. Data historis BPS menunjukkan bahwa inflasi kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau pada bulan Januari 2021 sebesar 0,81%, kemudian naik menjadi 1,17% pada Januari 2022, lalu turun menjadi 1,16% pada Januari 2023, dan mencapai titik terendah dalam lima tahun pada Januari 2024 sebesar 0,18%.
Meskipun terjadi kenaikan inflasi pada bulan Januari 2025, namun secara umum terjadi deflasi sebesar 0,76% akibat penurunan tarif listrik. Indeks Harga Konsumen dari kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga turun dari 102,6 pada Desember 2024 menjadi 93,2 pada Januari 2025, atau mengalami deflasi hingga 9,16%.
Dengan demikian, kenaikan inflasi pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau pada bulan Januari 2025 dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kenaikan harga komoditas tertentu dan kondisi cuaca yang memengaruhi produksi. Harapannya adalah agar stabilitas harga dapat terjaga dengan baik untuk menghindari tekanan inflasi yang berlebihan di masa mendatang.