Sejumlah industri diproyeksikan akan mengalami tantangan pada tahun 2025, seperti industri otomotif, manufaktur, dan ritel. Menurut para pengamat, faktor-faktor seperti melemahnya daya beli masyarakat menjadi penyebab utamanya.
1. Otomotif
Menurut Senior Business Consultant & Pengamat Bisnis DK Consulting, Djoko Kurniawan, industri otomotif diprediksi akan mengalami stagnasi dan kesulitan dalam pertumbuhan pada tahun depan. Hal ini disebabkan oleh penambahan pajak kendaraan yang membuat masyarakat berpikir ulang untuk membeli kendaraan. Pemerintah juga akan memberlakukan tambahan pajak untuk kendaraan baru yang disebut opsen mulai 5 Januari 2025. Di samping itu, turunnya daya beli masyarakat juga berdampak negatif terhadap industri otomotif.
2. Manufaktur
Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF, Andry Satrio Nugroho, mengungkapkan bahwa industri manufaktur masih akan menghadapi tantangan pada tahun depan. Belum ada tanda-tanda perbaikan dari kondisi sektor manufaktur yang saat ini dilanda PHK. Tidak adanya stimulus dari pemerintah juga belum mampu menghidupkan kembali industri manufaktur. Regulasi terkait impor juga belum mengalami perubahan yang dapat mendukung industri domestik.
3. Industri Ritel
Djoko menyatakan bahwa bisnis ritel secara umum akan menghadapi kesulitan karena menurunnya daya beli masyarakat kelas menengah. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat kelas menengah. Di tengah situasi industri yang stagnan, semua pemangku kepentingan harus berjuang keras dan menciptakan terobosan kreatif dan inovatif agar tetap bisa bertahan.
Dalam menghadapi tantangan di masa depan, dibutuhkan kerja keras dan inovasi dari semua pihak terkait. Industri otomotif, manufaktur, dan ritel harus mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan menciptakan strategi baru untuk tetap bersaing. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan dan stimulus yang tepat untuk menggerakkan kembali roda perekonomian.
Dengan kerja sama dan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat, diharapkan industri-industri yang diproyeksikan muram pada tahun 2025 dapat bangkit kembali dan berkembang lebih baik ke depannya. Semua pihak harus bersatu untuk menciptakan solusi yang cerdas dan kreatif guna mengatasi tantangan yang dihadapi.